Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

PENYEBAB DAN OBAT DENGKI

 A. Penyebab Munculnya Dengki  Ibnu Qudamah al Maqdisi menyebutkan beberapa sebab dengki, diantaranya :  ● Yang paling parah adalah permusuhan dan kebencian.  Orang yang disakiti/diganggu oleh orang lain karena suatu sebab, lalu diselisihi dalam tujuannya, maka hal itu akan membuat hatinya marah sehingga tertancaplah di dalam jiwanya kedengkian. Dengki itu membutuhkan pelampiasan. Maka, setiap kali musuhnya ditimpa cobaan, dia bergembira karenanya dan menganggap hal itu sebagai balasan dari Allah. Namun, ketika musuhnya mendapat kenikmatan, dia merasa tidak suka. ● Kesombongan. Ketika rival-rivalnya mendapatkan harta atau kedudukan, ia khawatir rivalnya tersebut bersikap sombong terhadapnya, sedangkan ia tidak bisa menandingi atau mengunggulinya.  Hal ini tak jauh berbeda seperti kedengkian orang-orang kafir terhadap Nabi shallallahu alaihi wasallam. Allah berfirman : "Dan mereka berkata, 'Mengapa al Qur'an ini tidak diturunkan kepada seseorang yang besar dari salah satu d

DENGKI DAN TINGKATAN-TINGKATANNYA

  IBNU Qudamah mengatakan, hasud merupakan salah satu pintu masuknya iblis ke dalam hati manusia. (Mukhtashar Minhajul Qashidin, Darul Hadits, hal 165).  Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang umatnya memiliki sifat tersrbut. Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Janganlah kalian saling membenci, saling memutuskan hubungan, saling mendengki, saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudata." . (HR. Al Bukhari no. 6065, 6076 , Muslim, no. 2564).  A. Makna Dengki  Dengki merupakan terjemahan kata hasad dalam bahasa Arab. Menurut ar Raghib al Ashfahaniy, hasad (dengki) adalah : "Menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang lain, kadang disertai upaya untuk menghilangkannya". (Mu'jam Mufradat Alfaazhil Qur'an, hal. 90). Dalam Fathul Bari Liibni Hajar disebutkan, bahwa hasad (dengki) adalah seseorang menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang lain, baik dise

MENEMUKAN KRITERIA ORANG TUA SALEH(2)

 2. Orang Tua Yang Ikhlas MENGURUS dan mendidik anak merupakan salah satu bentuk ibadah. Sedangkan suatu ibadah akan diterima oleh Allah subhanahu wata'ala apabila dilandasi niat semata-mata mengharapkan keridhaan-Nya. Inilah yang dinamakan ikhlas. Allah subhanahu wata'ala berfirman : "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus". (QS. Al Bayyinah : 5). Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala tidak akan menerima suatu amal, kecuali yang dikerjakan secara ikhlas dan mengharapkan keridhaan-Nya". (HR. An Nasaiy, Ath Thabrani dari Abu Umamah). Ar Raghib al Ashfahani mengatakan bahwa hakikat ikhlas itu adalah :  "Berlepas diri dari segala sesuatu selain Allah Ta'ala. (Mu'jam Mufradat al Fazhil Qur'an, hal.118). Adapun menurut as Syarif 'Ali bin Muhammad al Jarjaniy, salah satu makna ikhlas itu adalah :