10 PENANGKAL KEJAHATAN ORANG DENGKI

KEDENGKIAN seseorang bisa menyebabkan lahirnya berbagai bentuk kezhaliman terhadap orang yang didengkinya baik dengan ucapan maupun perbuatan. Tentu hal ini akan menbahayakan orang yang didengki. Bagaimana agar kita terlindung dari kezhaliman/ kejahatan orang yang dengki ?

Ibnul Qayyim al Jauziyah menyebutkan bahwa kejahatan orang yang hasud itu bisa ditangkal dengan sepuluh perkara, berikut ini ringkasannya :

1. Berlindung kepada Allah dari kejahatannya dan kembali kepadaNya. Inilah yang dimaksud oleh surat al Falaq (ayat 5). Allah Ta'ala Mahamendengar terhadap permohonan perlindungan seorang hamba kepada-Nya, Mahamengetahui dari apa ia memohon perlindungan. 

Mendengar di sini maksudnya adalah pendengaran ijabah (mengabulkan), bukan pendengaran yang bersifat umum. Ini seperti ucapan "sami'allahu liman hamidah" (semoga Allah mendengar orang yang memuji-Nya) dan perkataan Ibrahim alkhalil shallallahu alaihi wasallam, "Sesungguhnya Rabku Mahamendengar du'a" (QS. 14 : 39).

2. Bertakwa kepada Allah dan menjaga perintah serta larangan-Nya. Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menjaganya dan tidak akan menyerahkannya kepada selain -Nya.

Allah ta'ala berfirman : "Jika kalian bersabar dan bertakwa, maka tipu daya mereka tidak akan membahayakanmu sedikitpun"  (QS. Ali Imran : 121).

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada Abdullah ibnu Abbas, "Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka kamu akan mendapati-Nya di hadapanmu". (HR. At Tirmidzi).

Siapa yang menjaga Allah, maka Allah akan menjaganya dan ia mendapati-Nya di hadapannya ke mana pun ia pergi. Maka, orang yang Allah menjadi penjaganya dan berada di hadapannya, siapakah yang akan ia takuti dan waspadai ?

3. Bersabar terhadap musuh, tidak melawannya, tidak mengadukannya, dan sama sekali tidak terbersit di dalam hatinya untuk menyakitinya. Tidak ada yang bisa menolong dalam menghadapi orang yang hasud terhadapnya dan memusuhinya  seperti halnya sabar dalam menghadapinya dan bertawakkal kepada Allah. 

4. Tawakkal kepada Allah. Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka cukuplah Allah sebagai penolong. Tawakkal merupakan faktor paling kuat yang dapat dijadikan penangkal oleh seorang hamba terhadap apa-apa yang tidak mampu dia hadapi berupa gangguan makhluk, kezhaliman, dan permusuhan mereka.

Ia merupakan faktor paling kuat dalam hal itu, karena Allah akan mencukupinya.. Barangsiapa yang Allah mencukupi dan melindunginya, maka tidak akan diganggu oleh musuhnya, tidak akan ada yang memadharatkannya kecuali yang memang tidak bisa dihindari, seperti panas dan dingin, lapar dan haus.

5. Mengosongkan hati dari kesibukan memikirkan kejahatan orang yang hasud, menghapusnya setiap terlintas di dalam hati, tidak memperhatikannya, tidak mengkhawatirkannya, dan tidak memenuhi hatinya dengan memikirkannya.

Ini merupakan obat yang paling ampuh dan faktor penolong yang paling kuat untuk menangkal kejahatannya.

Ibarat orang yang dicari oleh musuh untuk ditangkap dan disakiti. Jika ia tidak menampakkan diri di hadapannya dan bersembunyi, maka musuh tidak bisa berbuat apa,-apa. Namun, apabila keduanya saling berhubungan, maka terjadilah kejahatan . 

6. Menghadap kepada Allah, mengikhlaskan niat karena-Nya, menjadikan kecintaanNya, keridhaan Nya dan inabah kepada Nya berada di dalam lubuk hatinya.

7.Memurnikan taubat kepada Allah dari dosa-dosa yang telah menyebabkannya dikuasai oleh musuh-musuh. Allah ta'ala berfirman : "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri". (QS. Asyura : 30).

Tidak ada sebab yang membuat seseorang dikuasai oleh orang yang menyakitinya melainkan dosa, baik yang ia ketahui maupun yang tidak diketahuinya. Dan, dosa yang tidak diketahuinya lebih berlipat dari dosa yang diketahuinya. Dosa yang ia lupa jauh lebih berlipat dati dosa yang ia ingat.

Dalam sebuah do'a masyhur : "Allahumma inniy a'udzu bika an usyrika bika wa ana a'lamu wa astaghfiruka limaa laa a'lamu" ( Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari berbuat syirik kepada-Mu sedangkan aku mengetahuinya, dan aku memohon ampunan atas dosa-dosa yang tidak kuketahui).

Kebutuhan hamba memohon ampunan atas dosa-dosa yang tidak diketahui lebih banyak daripada atas dosa-dosa yang diketahuinya. Orang lain tidak dapat berkuasa atas dirinya melainkan karena dosa yang dilakukannya.

8. Bersedekah dan berbuat kebaikan sebisa mungkin, karena hal itu memiliki pengaruh yang mengagumkan dalam menangkal bahaya, menolak 'ain (pandangan mata), dan kejahatan orang yang dengki.

9. Ini adalah faktor paling sulit dan paling berat dirasakan oeh jiwa, dan tidak ada yang diberi taufik untuk bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki kedudukan mulia dari Allah - yaitu memadamkan api orang yang hasad, orang yang lalim, dan orang yang menyakitinya dengan cara berbuat baik kepadanya. Setiap kali gangguan, kejahatan, kelaliman, dan kedengkian meningkat, perbuatan baik kepadanya pun harus meningkat.

Allah 'azza wa jalla berfirman :

"Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia. (Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugrahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugrahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar". (QS. Ghafir : 34-35).

10.  Ini merupakan cara yang menghimpun semua faktor di atas dan merupakan inti dari faktor-faktor tersebut. Yaitu, memurnikan ketauhidan dan membawa pikiran untuk mengaitkan sebab dengan pencipta sebab, Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, serta mengetahui bahwa alat-alat ini tak ubahnya gerakan angin yang berada di tangan penggeraknya dan penciptanya. Angin itu tidak akan memberikan madharat dan manfaat kecuali dengan izin Allah. Dia lah yang membuat angin itu jadi kebaikan bagi hamba-Nya ,serta Dia lah yang memalingkannya dari  hamba tersebut. Dia lah satu-satunya, tidak ada yang lain.

Allah berfirman : "Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya". (QS. Yunus : 107).

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada Ibnu Abbas radiyallahu anhuma, "Dan ketahuilah, sesungguhnya suatu umat, andaikan mereka bersatu padu untuk memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan, andaikan mereka bersatu padu untuk memadharatkamu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa memadharatkanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu". (HR. At Tirmidzi).

Tauhid itu merupakan benteng Allah yang paling besar. Siapa yang memasukinya, maka ia akan termasuk diantara orang-orang yang aman.

Sebagian ulama salaf mengatakan, "Barangsiapa yang takut kepada Allah, maka segala sesuatu akan takut kepadanya. Dan, barangsiapa yang tidak takut kepada Allah, maka Allah akan membuatnya takut terhadap segala sesuatu".  ( Tafsir al Qayyim hal. 585-594).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERSABAR TANPA BATAS

AMBISI HARTA BERBUAH SURGA

TETAP BERKARYA DI MASA TUA