IHSAN TERHADAP BINATANG

 

                              Sumber : Halodoc

BEBERAPA kasus penganiayaan terhadap binatang sempat viral di jagat maya. Demi konten dua pemuda asal Tasikmalaya melakukan penganiayaan terhadap monyet ekor panjang dan lutung. Melansir kompas.com (13 September 2022), penganiayaan itu dilakukan dengan cara yang sadis, seperti menyayat bagian tubuh satwa dengan pisau dan menggunting telinga satwa.


Di Bengkulu, seorang mahasiswa memutilasi seekor kucing hamil lalu mengonsumsinya. Masih melansir kompas.com (13 September 2022), dalam unggahan videonya mahasiswsa itu memperlihatkan proses menguliti, membersihkan daging kucing, serta membelah perut kucing yang sedang hamil. 


Sebelumnya,  di akhir tahun 2019 viral sebuah video yang menunjukkan seekor kucing kejang-kejang setelah dipaksa minum cairan yang diklaim sebagsi minuman keras berjenis ciu.


Itu hanya sebagian contoh saja dari kasus-kasus yang muncul dan diekspos oleh media. Kasus-kasus lain yang tidak terungkap boleh jadi lebih banyak.


 Indonesia ternyata menduduki peringkat pertama sebagai penghasil dan peng-upload (unggah) konten kekerasan pada hewan.  Berdasarkan riset yang dilakukan Asia for Animal Coalition sejak Juli 2020 sampai Agustus 2021, dari 5480 konten penyiksaan hewan di dunia, sebanyak 1626 berlokasi di Indonesia. (Detik.com (14 September 2022).


Islam dan Sikap Ihsan pada Binatang


Islam merupakan agama yang memiliki misi rahmatan lilalamin, menebar kasih sayang bagi seluruh makhluk,  mulai dari sesama manusia, tumbuhan, termasuk di dalamnya binatang. Terhadap binatang, Islam mengajarkan untuk bersikap ihsan. Ihsan artinya berbuat baik. Wujud kebaikan itu salah satunya bersikap lembut dan menyayangi. Maka menganiaya dalam bentuk apapun sangat bertentangan dengan ajaran Islam.


Banyak bukti yang menguatkan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk menyayangi binatang.


Pertama,  mayoritas ulama berpendapat makruhnya membakar makhluk hingga serangga sekalipun. Ini berdasatkan hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud. 


Ia berkata, "Suatu ketika kami bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam kami melewati sarang semut yang telah habis dibakar. Maka Nabi shallallahu alaihivwasallam marah dan bersabda, 'Sesungguhnya tidak sepatutnya manusia menyiksa sesuatu dengan siksaan Allah". (HR. Ahmad)


Kedua, pernah ada seorang wanita yang diancam sebagai ahli neraka karena seekor kucing. Dia mengurung kucing itu  hingga meninggal dunia karena tidak diberi makan. 


Dari Ibnu Umar radiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Seorang perempuan disiksa gara-gara seekor kucing. Dia mengurung kucing itu sampai mati. Karena itulah dia masuk neraka. Perempuan itu tidak memberi makan dan minum kepadanya -tatkala dia kurung- . Dia pun tidak melepaskannya supaya bisa memakan serangga atau binatang tanah". (HR. Al Bukhari dan Muslim).


Ketiga, dalam sebuah hadis disebuttkan, Ada seorang lelaki berjalan di sebuah jalan, dia merasa sangat kehausan. Lalu dia menemukan sebuah sumut. Dia turun ke dalam sumur,  lalu meminum airnya lalu keluar. Tiba-tiba ada seekor anjing yang menjulurkan lidahnya dan menjilati debu karena kehausan. Lelaki  tersebut berkata, ‘Anjing ini sangat kehausab seperti yang aku rasakan.’ Lalu  dia turun lagi ke dalam sumur dan memenuhi khuf-nya (alas kakibya) dengan air. Lalu dia menggigitnya dengan mulutnya agar  bisa naik dan memberi minum anjing tersebut. Maka Allah pun memberi balasan pahala bagibya dan mengampuni dosanya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita akan mendapatkan pahala jika berbuat baik kepada binatang ternaj kami?” Rasulullah shallallahu alaihi wassalam menjawab, “Tentu, setiap kkebaikan kepada makhluk yang bernyawa ada pahalanya” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

.

Keempat, adanya perintah untuk bersikap ihsan terhadap binatang saat akan disembelih.


:Sesungguhnya Allah telah memerintahkan untuk berbuat baik (ihsan) terhadap segala sesuatu. ... dan jika kalian menyembelih lakukanlah dengan baik pula, (drngan cara) kalian menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya". (HR. Muslim).


Pernah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melewati seorang laki-laki tengah meletakkan kakinya pada satu sisi wajah kambing sembari mengasah pisaunya, sementara hewan itu melihatnya. Beliau bersabda :


"Mengapa tidak engkau tajamkan sebelum ini ? Apakah kamu ingin mematikannya berkali-kali ." (HR. Ath Thabtani).


Berlaku baik dan bersikap lembut kepada binatang menjadi sebab datangnya rahmat Allah subhanahu wata'ala. Sebaliknya ketika bersikap kasar apalagi melakukan penganiayaan, berlakulah sabda Radulullah, "Barangsiapa tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi".


Wallahu a'lam




 



"




 



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERSABAR TANPA BATAS

AMBISI HARTA BERBUAH SURGA

TETAP BERKARYA DI MASA TUA