MAKAN DAN MINUM MENGIKUTI TUNTUNAN
MAKAN dan minum merupakan kebutuhan pokok kita sebagai manusia. Tanpa makan dan minum tidak ada asupan nutrisi untuk menambah energi. Alhasil, badan menjadi lemah, lesu, tidak akan dapat melakukan aktivitas sehari-sehari. Sebagai rutinitas pokok harian, siapapun bisa dan biasa melakukannya, bahkan anak yang masih bayi sekalipun. Walaupun dalan prosesnya masih membutuhkan bantuan orang dewasa.
Dalam Islam makan dan minum cukup mendapat perhatian. Bukan hanya dalam hal apa yang dimakan tapi juga dalam proses melakukannya. Berkaitan dengan apa yang dimakan, Islam memberikan tuntunan, "makanlah yang thayyib dan halal". Thayyib artinya mengandung nilai gizi dan tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan. Sedangkan halal adalah makanan tersebut bukan termasuk kategori makanan yang diharamkan menurut Islam, juga prises mendapatkannya pun dengan cara yang halal. Bukan hasil mencuri di antaranya.
Adapun berkaitan dengan proses melakukannya, terdapat beberapa tuntunan yang diajarkan oleh Islam, di antaranya :
Pertama, menggunakan tangan kanan dan membaca basmalah sebelumnya
Dari Umar bin Abi Salamah Radiyallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda kepadaku, "Sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu..." (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Apabila kita lupa membaca basmalah di awal, apa yang harus dibaca ?
"Apabila salah seorang dari kalian hendak menyantap makanannya, maka hendaklah dia menyebut nama Allah. Dan apabila lupa menyebut nama Allah di awal, maka hendaklah mengucapkan, 'Bismillahi awwalahu wa akhirahu' (dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhirnya). (HR. Abu Dawud dan at Tirmidzi).
Mengapa kita harus menggunakan tangan kanan ? Karena makan dan minum menggunakan tangan kiri merupakan perbuatan setan. Oleh Karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam senang menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum, bahkan dalam segala urusannya selalu mendahulukan bagian kanan.
Kedua, mengucapkan hamdalah sesudahnya
"Barangsiapa selesai menyantap makanan lalu dia menugucapkan, 'Alhamdulillaahil ladzi ath 'amani hadza warazaqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin' (segala puji bagi Allah yang telah memberiku makan dan membetiku rezeki tanpa daya dan kekuatanku) akan diampuni dosanya yang telah lalu". (HR. Abu Dawud dan at Tirmidzi).
Hamdalah merupakan bentuk ucapan syukur kepada Allah subhanahu wata'ala yang telah memberi karunia makanan dan minuman. Kita harus bersyukur kepadanya, karena satu biji pun kita tidak bisa menumbuhkan tanaman, dan satu tetes pun tak mampu menurunkan air hujan.
Ketiga, tidak mencela makanan
"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak pernah sekali pun mencela makanan. Apabila menyukainya, beliau akan menyantapnya. Dan apabila tidak menyukainya, beliau membiarkan makanan tersebut." . (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Keempat, termasuk adab minum, tidak minum sekali tenggak
"Janganlah kalian minum sekali tenggak seperti minumnya unta. Tapi minumlah dua atau tiga kali teguk. Sebutlah nama Allah ketika kalian hendak minum dan bacalah hamdalah jika kalian selesai minum". (HR. At Tirmidzi).
Kelima, tidak berlebihan dalam makan dan minum
Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan". (QS. Al A'raf : 31).
Berlebihan dalam makan maupun minum tidak baik bagi kesehatan. Banyak penyakit yang timbul akibat perbuatan ini. Alangkah bijaknya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika memberikan tuntunan agar perut tidak hanya dipenuhi makanan. Tapi sisakan sepertiganya untuk minuman, dan sepertiga lainnya untuk bernafas.
Masih banyak tuntunan Islam yang lain dalam cara makan dan minum. Di atas hanya sebagian. Mengikuti tuntunan Allah dan Rasul dalam makan dan minum, menjadikan keduanya bukan hanya sekedar rutinitas, mamun membuatnya berkualitas. Berkualitas dalam arti, makan dan minum yang kita lakukan tidak hanya menghilangkan lapar dan haus, namun juga berbuah pahala.
Wallahu a'lam
Komentar
Posting Komentar