MEMUPUK CINTA DEMI MEMPERERAT UKHUWAH

KETIKA hijrah ke Madinah, hal pertama yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selain membangun masjid sebagai markas pemersatu kaum muslimin, juga mempersaudarakan (membangun ukhuwah) antara kaum muhajirin dengan kaum anshar.


Indahnya perrsaudaraan ini di antaranya dapat terlihat dari solidaritas yang ditunjukkan oleh seorang sahabat Rasulullah yang bernama  Sa'ad bin Rabi kepada Abdurrahman bin Auf.  Perlu diketahui, bahwa Abdurrahman bin Auf merupakan salah seorang sahabat Rasulullah yang ikut berhijrah dari Mekah ke Madinah.  Harta bendanya di Mekah dirampas oleh kafir Quraisy. 


Selain Saad bin Rabi  mengijinkan Abdurrahman  bin Auf tinggal bersamanya, ia pun  ingin menyerahkan separuh hartanya. Namun,  Abdurrahman tidak ingin memberatkan  sahabatnya. Ia lebih memilih untuk ditunjukkan arah pasar karena ingin berusaha sendiri.


Ukhuwah atau persaudaraan  ini terjalin begitu erat,  hingga melahirkan kepedulian yang tinggi,  karena dibangun di atas landasan keimanan. Keimanan yang sempurna dapat melahirkan saling mencintai antara sesama saudara seiman.


"Tidak sempurna iman seorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri".


Rasa cinta  terhadap sesama saudara ini harus terus dipupuk agar ukhuwah dapat tetap terjalin dengan erat.  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah memberikan tuntunan amalan-amalan apa saja yang akan mengokohkan rasa cinta   sesama muslim ini.


1.  Mengungkapkan rasa cinta  melalui kata-kata


Kecintaan seseorang terhadap orang lain memang bisa tergambar dari sikap dan perilakunya.  Namun tidak ada salahnya kalau rasa cinta itu diungkapkan dengan kata-kata karena akan menambah kecintaan tersebut dalam hatinya.


"Ada seorang laki-laki yang berada dekat Nabi shallallahu alaihi wasallam, kemudian seseorang melewatinya, lalu ia berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mencintai orang itu'. Nabi shallallahu alaihi wasallam bertanya, 'Apakah kamu sudah memberitahukan kepadanya ?' Dia menjawab, 'Belum". Beliau bersabda, 'Beritahukanlah kepadanya'. Kenudian ia menemui orang itu dan berkata, 'Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah'. Orang itu menjawab, 'Semoga Allah mencintaimu karena kamu telah mencintaiku karena-Nya'". (HR. Abu Dawud).


2. Menyebarkan salam


Salam itu mengandung doa keselamatan.  Saling mengucapkan salam berarti saling mendoakan keselamatan. Bisa difahami kalau ucapan itu bisa menumbuhkan rasa cinta di antara sesama muslim yang mengucapkannya.


"Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan kalian tidaklah beriman sebelum saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian mengerjajannya akan saling mencintai ? Yaitu sebarkanlah salam di antara kalian". (HR. Muslim).


3. Saling memberi hadiah


Hadiah itu memiliki pengaruh yang cukup besar. Selain dapat  memperbaiki hubungan , mempersatukan hati, juga bisa mempererat rasa cinta .


"Hendaklah kalian saling memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai". (HR. Al Bukhari).


Hadiah yang diberikan tidak harus selalu mewah dan mahal. Barang yang sederhana apabila diberikan dengan rasa cinta akan terasa sangat berharga oleh orang yang menerima.  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam  pun memerintahkan untuk tetap memberi hadiah walaupun jumlahnya tidak besar.


4. Saling berkunjung


Selain akan memperat kecintaan sesama muslim, saling berkunjung juga akan mengundang kecintaan Allah subhanahu wata'ala.


"Sesungguhnya ada seseorang yang berkunjung ke tempat saudaranya yang berada di kampung lain, kemudian Allah mengutus malaikat untuk mengikuti jejaknya (menjaganya), lalu disebutkan hadis hingga perkataannya, "Sesungguhnya Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena Allah". (HR. Muslim).


5. Saling memaafkan


Melansir Republika.co.id (03 September 2020) menurut Syekh Mahmud al Mishri dalam kitab Mausu'ah min Akhlaqir Rasul, memaafkan adalah pintu terbesar menuju terciptanya rasa saling mencintai di antara sesama manusia.


Betapa tidak, dengan saling memaafkan  akan menghilangkan kedengkian dan kebencian dari dalam hati. Salah satu cara mengungkapkan  permohonan maaf itu adalah dengan  mushafahah (bersalaman). 


"Hendaklah kalian saling bersalaman, maka akan hilanglah kedengkian (dendam). (HR. Malik).


Namun tentunya terdapat aturan yang harus diperhatikan saat bersalaman. Kaum lelaki dengan kaum lelaki, kaum perempuan  dengan kaum perempuan. Adapun kaum lelaki dengan kaum perempuan, harus memperhatikan hubungan mahram. Sesama mahram boleh bersentuhan. Bukan mahram tidak boleh bersentuhan.


Kelima tuntunan ini penting untuk diperhatikan dan diikuti oleh setiap umat muslim , terlebih di jaman yang jalinan ukhuwah sesama muslim mulai  kendur.

Wallahu a'lam


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERSABAR TANPA BATAS

AMBISI HARTA BERBUAH SURGA

TETAP BERKARYA DI MASA TUA